Complications Of Extra Pulmonary Tuberculosis

6 min read Jul 29, 2024
Complications Of Extra Pulmonary Tuberculosis

Komplikasi Ekstrapulmoner Tuberkulosis

Tuberkulosis (TB) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Meskipun TB paling sering menyerang paru-paru, bakteri ini dapat menyebar ke organ lain di tubuh, menyebabkan tuberkulosis ekstrapulmoner (EPTB). EPTB dapat terjadi pada siapa saja, tetapi lebih sering terjadi pada orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.

Komplikasi EPTB

Komplikasi EPTB dapat terjadi di berbagai organ tubuh, termasuk:

1. Sistem Saraf Pusat:

  • Meningitis: Infeksi selaput pelindung otak dan sumsum tulang belakang. Ini adalah bentuk EPTB yang serius yang dapat menyebabkan kerusakan saraf permanen.
  • Myelitis: Infeksi sumsum tulang belakang yang dapat menyebabkan kelemahan, mati rasa, dan masalah dengan kontrol kandung kemih dan usus.
  • Abses otak: Gumpalan nanah di otak yang dapat menyebabkan tekanan intrakranial meningkat dan kerusakan otak.

2. Sistem Musculoskeletal:

  • Spondylitis: Infeksi tulang belakang yang dapat menyebabkan rasa sakit, kekakuan, dan deformitas.
  • Osteomielitis: Infeksi tulang yang dapat menyebabkan rasa sakit, pembengkakan, dan demam.
  • Artritis: Infeksi sendi yang dapat menyebabkan nyeri, pembengkakan, dan kekakuan.

3. Sistem Genitourinari:

  • Tuberkulosis ginjal: Infeksi ginjal yang dapat menyebabkan kerusakan ginjal permanen.
  • Tuberkulosis saluran kemih: Infeksi saluran kemih yang dapat menyebabkan rasa sakit saat buang air kecil, darah dalam urin, dan demam.
  • Tuberkulosis testis: Infeksi testis yang dapat menyebabkan rasa sakit, pembengkakan, dan infertilitas.

4. Sistem Pencernaan:

  • Tuberkulosis usus: Infeksi usus yang dapat menyebabkan rasa sakit, diare, dan penurunan berat badan.
  • Peritonitis: Infeksi peritoneum (selaput yang melapisi rongga perut), yang dapat menyebabkan rasa sakit, demam, dan muntah.

5. Kulit dan Jaringan Lunak:

  • Tuberkulosis kulit: Infeksi kulit yang dapat menyebabkan luka, benjolan, dan abses.
  • Tuberkulosis kelenjar getah bening: Infeksi kelenjar getah bening yang dapat menyebabkan pembengkakan dan nyeri.

6. Mata:

  • Uveitis: Peradangan lapisan tengah mata yang dapat menyebabkan penglihatan kabur, rasa sakit, dan sensitivitas terhadap cahaya.

Faktor Risiko EPTB

Faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko EPTB meliputi:

  • Sistem kekebalan tubuh yang lemah: Orang dengan HIV/AIDS, diabetes, penyakit ginjal kronis, atau yang menerima pengobatan imunosupresif lebih berisiko terkena EPTB.
  • Riwayat TB: Orang yang pernah menderita TB sebelumnya lebih berisiko terkena EPTB.
  • Kontak dengan penderita TB: Orang yang hidup dengan penderita TB berisiko terinfeksi dan mengembangkan EPTB.
  • Penggunaan narkoba: Pengguna narkoba injeksi lebih berisiko terkena EPTB.
  • Kondisi sosial ekonomi yang rendah: Orang dengan akses terbatas terhadap layanan kesehatan dan sanitasi lebih berisiko terkena EPTB.

Gejala EPTB

Gejala EPTB bervariasi tergantung pada organ yang terinfeksi. Beberapa gejala umum meliputi:

  • Demam
  • Penurunan berat badan
  • Kelelahan
  • Berkeringat di malam hari
  • Batuk
  • Nyeri dada
  • Nyeri sendi
  • Pembengkakan kelenjar getah bening
  • Kesulitan bernapas
  • Sakit kepala
  • Masalah penglihatan
  • Rasa sakit saat buang air kecil

Diagnosis dan Pengobatan EPTB

Diagnosis EPTB dilakukan melalui pemeriksaan fisik, tes laboratorium, dan pemeriksaan pencitraan. Pengobatan EPTB umumnya melibatkan terapi kombinasi obat antituberkulosis selama beberapa bulan. Penting untuk menyelesaikan pengobatan seperti yang diresepkan untuk mencegah resistensi obat dan penyebaran TB.

Pencegahan EPTB

Pencegahan EPTB melibatkan langkah-langkah berikut:

  • Vaksinasi BCG: Vaksin BCG diberikan kepada anak-anak untuk membantu mencegah TB.
  • Pengobatan dini TB: Pengobatan TB yang tepat waktu dan lengkap dapat membantu mencegah penyebaran TB dan EPTB.
  • Penggunaan masker: Orang yang menderita TB harus memakai masker untuk mencegah penyebaran bakteri.
  • Menghindari kontak dengan penderita TB: Orang yang berisiko terkena TB harus menghindari kontak dekat dengan penderita TB.

Kesimpulan

Komplikasi EPTB dapat terjadi di berbagai organ tubuh dan dapat menyebabkan kerusakan permanen. Penting untuk mengenali faktor risiko, gejala, dan komplikasi EPTB untuk mendapatkan pengobatan yang tepat waktu dan pencegahan yang efektif. Jika Anda mengalami gejala EPTB, segera hubungi dokter untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat.